Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Riset dan Teknologi akan menggelar simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada 23-26 Agustus dan 30 Agustus – 2 September 2021. Simulasi ANBK ini diikuti oleh satuan pendidikan jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK dan sederajat. Termasuk bagi madrasah yang berada di naungan Kementerian Agama.
Sebagaimana mestinya, SMK PGRI Pekanbaru langsung mengadakan Simulasi 1 ANBK yang dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Agustus 2021 dengan tetap melaksanakan Protokol Kesehatan yang ketat sesuai anjuran Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Kegiatan simulasi ANBK ini dilakukan untuk melatih siswa dalam proses login serta mempejari bentuk-bentuk soal yang akan dijawab nanti. Kegiatan ini diikuti 45 siswa kelas XI dengan tiga tahap.
Kepala SMK PGRI Pekanbaru Drs. Shofrudin menjelaskan, Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan Kemdikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan, yang akan dilaksanakan dengan 3 instrumen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi, Numerasi), Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar.
“Dalam ANBK ini, ada 2 bagian yang wajib dijawab oleh peserta, berupa AKM literasi dan numerisi (matematika) dengan waktu 60 menit perbagian. Pihak sekolah masih menggunakan semi on-line UNBK, sehingga soal dan hasil ujian dikirim melalui jaringan internet,” pungkasnya.
Disebutkan, bentuk soal Asesmen Nasional berupa pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat dan bentuk uraian. “Semoga dengan adanya Simulasi ini, siswa mampu mengusai dan tidak meraba-raba dalam mengikuti ANBK yang akan diadakan oleh pihak kemendikbud dan persiapan untuk mengikuti AN secara serentak oleh Pemerintah,” harap Ibu Sri Sugiarti, Waka Kurikulum SMK PGRI Pekanbaru.
Simulasi akan diselenggarakan dalam dua periode. Periode I mulai tanggal 23 hingga 26 Agustus 2021. Sedang periode II pada tanggal 30 Agustus s.d 2 September 2021. Simulasi ANBK diikuti oleh satuan Pendidikan Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK dan sederajat. Namun, simulasi kali ini hanya akan diikuti oleh sekolah dan madrasah yang pelaksanaannya berstatus mandiri atau mandiri ditumpangi, baik yang menggunakan moda daring maupun semi daring. Sedang bagi madrasah dan sekolah dengan status menumpang, tidak mengikuti simulasi, Simulasi wajib dilaksanakan di satuan pendidikan diikuti oleh proktor dan teknisi. Siswa bisa mengikuti simulasi (tidak wajib).